Tom Lembong, mantan Menteri Perdagangan dan tokoh ekonomi nasional, melakukan aksi tak biasa di ruang sidang terbuka. Ia menyuapkan satu sendok gula rafinasi ke mulutnya saat memberikan pernyataan dalam forum resmi. Aksi tersebut langsung menyita perhatian para peserta sidang, termasuk anggota dewan dan media.

Dengan gestur tenang namun tegas, Tom menyoroti isu distribusi dan konsumsi gula rafinasi di Indonesia. Ia menyampaikan kritik terhadap kebijakan yang membatasi akses masyarakat terhadap gula jenis ini, yang seharusnya hanya digunakan untuk industri. “Kalau memang tidak berbahaya, mengapa rakyat tidak boleh menikmatinya secara langsung?” ujarnya sambil menelan gula yang ia bawa sendiri.

Tom ingin membuka ruang diskusi tentang standar keamanan pangan dan transparansi kebijakan. Ia menyebut bahwa selama ini masyarakat hanya mendapat informasi sepihak tanpa edukasi menyeluruh. Dengan aksi tersebut, ia menantang para pengambil kebijakan untuk lebih jujur dan terbuka terhadap fakta ilmiah serta kebutuhan masyarakat.

Aksi simbolik itu menuai berbagai reaksi. Sebagian anggota dewan menghargai keberaniannya, sementara sebagian lain menganggapnya sebagai tindakan yang tidak lazim dalam forum resmi. Meski begitu, Tom tetap tenang dan menjelaskan bahwa ia hanya ingin menyampaikan pesan secara lugas dan langsung.

Melalui tindakan tersebut, Tom Lembong berhasil menarik perhatian publik dan mendorong perdebatan lebih dalam soal regulasi pangan. Ia medusa88 menunjukkan bahwa satu sendok gula bisa menjadi alat kritik yang manis tapi tajam.

By admin